Cara Mengajukan Pinjaman UMKM Online

Mengelola UMKM bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan banyak. Pinjaman UMKM online bisa menjadi alternatif untuk menyediakan dana guna memulai usaha tersebut. Ketika krisis ekonomi, UMKM merupakan sektor yang paling tahan dan mudah bangkit kembali. Begitu juga pada saat Covid 19 melanda dan melumpuhkan perekonomian di dunia 

UMKM merupakan usaha skala kecil yang cara mengolahnya simpel dan mempunyai margin keuntungan cukup tinggi. Ini yang menjadikannya sebagai salah satu usaha yang banyak dijalankan pebisnis. Peluang usaha ini pun cukup banyak karena jenisnya beragam dan banyak produk yang mempunyai repeat order tinggi. 

Cara Mudah Mengajukan Pinjaman Online untuk UMKM

Modal merupakan masalah yang sering dihadapi oleh pelaku usaha. Tanpa modal yang cukup, tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga berpindah ke produsen lain. Solusinya adalah mengajukan pinjaman UMKM online yang cukup mudah dan prosesnya pun cepat. 

Lembaga keuangan tidak dengan mudah menyalurkan pembiayaan atau modal kerja bagi pelaku UMKM. Sebelum mendapat pinjaman harus melalui beberapa tahap terlebih dulu. Tidak sedikit pengajuan pinjaman yang ditolak karena tidak memenuhi persyaratan dan kriteria. Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan memenuhi hal-hal berikut ini: 

  • Cek riwayat kredit

Langkah pertama, melakukan pengecekan riwayat kredit. Bagi pengelola yang sebelumnya sudah pernah mempunyai pinjaman, riwayat pembayarannya akan terbaca pada sistem di OJK. Jika kurang bagus dan terdapat tunggakan pembayaran, mencerminkan tingkat kemampuan bayar dan karakter dari peminjam. Hal ini yang menjadikan pengajuannya ditolak oleh lembaga keuangan. 

Menjaga nama baik dalam institusi keuangan sangat penting untuk menunjukkan kualitas dan itikad dalam menyelesaikan kewajiban. Karena itu, pembayaran angsuran dan kewajiban lain perlu dijaga sehingga lembaga keuangan memberikan kepercayaan kembali untuk menerima pembiayaan. 

  • Riset penyedia layanan

Mengetahui performa dan kualitas dari pemberi pinjaman sangat penting jangan sampai meminjam pada lembaga ilegal dan bermasalah. Jika sampai terjadi persoalan, peminjam akan sulit untuk membawanya ke ranah hukum. Hal ini perlu mendapat perhatian mengingat banyaknya kasus penipuan yang dialami oleh nasabah sehingga perlu memilih lembaga keuangan yang kredibel. 

Selain itu, calon peminjam perlu memastikan skema bunga pinjaman yang berlaku. Beberapa lembaga keuangan menerapkan sistem anuitas, dimana uang yang disetorkan nasabah akan dimasukkan ke dalam akun pembayaran bunga terlebih dulu. Resikonya saat akan melunasi sebelum jatuh tempo, jumlah pokok pinjaman masih besar. 

Jangan lupa untuk menanyakan apakah jika peminjam akan melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo dikenakan pinalti atau denda lainnya. Hal ini penting agar ketika ada dana dan ingin menutup pinjaman tidak terjadi masalah karena selisih penghitungan. 

  • Siapkan dokumen

Dalam pengajuan pinjaman banyak dokumen yang perlu disiapkan. Selain kartu identitas pemilik usaha, surat domisili, akte pendirian dan keterangan badan hukum, biasanya Anda juga harus menyiapkan data cash flow usaha dan neraca minimal dalam tiga bulan terakhir. Selain itu juga bukti transaksi dan rekening koran mutasi keuangan. 

Pastikan semua data ada dan lengkap. Selanjutnya scan sesuai dengan format dan ukuran file yang diminta dan mengirim pada petugas. Pihak lembaga keuangan akan mengkaji dan menganalisis berdasarkan data yang diterima, selanjutnya akan memberi kabar apakah pengajuan bisa dilanjutkan atau tidak. 

  • Isi formulir

Bukan hanya dokumen yang harus disiapkan, Anda juga perlu mengisi formulir yang akan dikirim atau melalui link yang tersedia. Pastikan semua data diisi lengkap dan benar. Kesalahan dalam pengisian atau karena kurang lengkap, bisa menyebabkan pengajuan ditolak atau ditunda. Hal ini bisa memperlambat Anda menerima pinjaman dari lembaga tersebut. 

  • Ajukan pinjaman sesuai kemampuan

Banyak yang terjebak dalam pengajuan pinjaman. Karena merasa mendapat penawaran dan kesempatan mengajukan pinjaman dalam jumlah besar, menerimanya. Sedangkan kemampuan bayar dari hasil usaha tidak mencukupi. Hal ini yang bisa menyebabkan pengusaha mengalami masalah dalam keuangan.

Jumlah modal besar tidak selalu berbanding dengan keuntungan yang diperoleh. Modal pinjaman membutuhkan biaya, yaitu bunga yang dibayar setiap tahun. Jika keuntungan tidak sebanding, justru bisa menghabiskan modal yang berujung pada kebangkrutan. Karena itu, sebelum mengajukan pinjaman, hitung berapa kemampuan membayar setiap bulan. 

Dalam mengajukan pinjaman juga harus berhati-hati. Hanya ajukan pada lembaga keuangan terpercaya yang diawasi OJK, salah satunya Fazz Business. Fazz merupakan lembaga keuangan yang mempunyai fitur loan bagi pemilik UMKM. Lembaga ini sudah berpengalaman melayani kebutuhan modal pelaku usaha di Asia Tenggara. 

Dengan suku bunga yang ringan dan jangka waktu pembayaran sampai 360 hari memberikan kenyamanan bagi pemilik usaha dalam mengelola pinjaman yang diterima. Untuk pengelola usaha, bisa mengajukan pinjaman sampai maksimal Rp 2M. Sistem pembayarannya pun fleksibel sehingga bisa menyesuaikan kemampuan peminjam. 

Penyaluran loan bagi pelaku usaha pemula dengan cara online memberi kesempatan pada pebisnis dimana saja untuk mendapatkan modal usaha. Pinjaman UMKM online bisa menjadi solusi tepat untuk mengembangkan bisnis yang saat ini baru dirintis.